Haniyaturrohmah
Intan Anugrah Rahayu
Intan Ismawati
Kelompok 16
T.IPA-BIOLOGI.C/VI
Abstrak
Titik buta adalah suatu daerah di retina mata yang
merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut
tidak terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di
bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan
itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.
Posisi
bintik buta mata kanan dan kiri berbeda. Pada jarak tertentu, benda terlihat
dan pada jarak tertentu benda tidak terlihat. Ketika benda tidak terlihat pada
jarak tertentu, hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya dari benda tersebut
jatuh dibagian bintik buta pada retina yang cahayanya jatuh pada bagian yang
tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang
diteruskan ke saraf optik. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda
jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka benda dapat terlihat.
Kata Kunci : mata, titik buta, saraf
optik
1.
Pendahuluan
Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata.
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian ke retina.
Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang
dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap
rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak
besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi
asosiasi berupa kesan melihat benda.
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentk bayangan benda jika cahaya
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh
pada bagian tersebut akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang
meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga
terjadi kesan melihat. Sebalknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika
pembiasa cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada
retina.
2.
Alat dan Bahan
-
Kertas ukuran 13 x
7 cm
-
Meteran
-
Spidol
3.
Cara Kerja
a.
Dibuat tanda tambah (+) dan tanda minus (-) masing-masing diameter
0,5 cm pada kertas. Diusahakan kedua tanda tersebut
memiliki jarak 9 cm.
b. Salah
seorang teman memegang kertas sejauh 60 cm ke
depan.
c. Mata kiri ditutup dengan
tangan kiri dan pusatkan pandangan mata kanan pada tanda (+).
d. Kertas didekatkan secara perlahan sehingga perangkat percobaan mendekat
ke wajah. diperhatikan kedua tanda masih tampak
jelas.
e. Ditarik lebih dekat lagi hingga pada jarak tertentu tanda
mines (-) menjadi tidak tampak.
f.
Diukur jarak
antara titik pandangan (mata) dengan perangkat percobaan dan catat.
g. Diulangi percobaan yang sama dengan cara yang berbeda,
mata kanan ditutup, sedangkan mata kiri berkonsentrasi memperhatikan tanda
tanda mines (-).
4.
Hasil Pengamatan
No
|
Nama
|
Jarak tanda
(-) pada mata kiri
|
Jarak tanda
(+) pada mata kanan
|
||
(-) hilang
|
(-) muncul
|
(+) hilang
|
(+) muncul
|
||
1
|
A.Chandra
|
35,6
|
28 cm
|
38,3
|
29,6 cm
|
2
|
Purnama
|
31,6
|
26,6 cm
|
32,3
|
23,3 cm
|
3
|
Melisa
|
32,3
|
25 cm
|
31
|
22,6 cm
|
4
|
Sri Wahyuni
|
34
|
25,6 cm
|
33,3
|
24,3 cm
|
5
|
Nurul Afia
|
37,3
|
25,3 cm
|
35
|
27 cm
|
5.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui
bahwa perlakuan yang terjadi pada ke-5 orang tersebut jaraknya sama akan tetapi
menghasilkan jarak titik buta yang berbeda. Pada saat mata kiri dan memperhatikannya dengan mata
kanan, rata-rata dari tanda (+) akan mulai menghilang pada jarak 26 cm dari
jarak mata. Sedangkan pada saat mata kanan ditutup dan memperhatikannya dengan
mata kiri, rata-rata tanda (-) akan mulai menghilang pada jarak 25 cm dari
jarak mata.
Salah satu tanda yaitu (-) atau (+) menjadi hilang dari pandangan karena
pada bintik buta mata yang tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut
tepat di jalur keluar sehingga apabila bayangan benda jatuh tepat di bintik
buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan
tersebut jatuh tidak pada sel-sel yang peka terhadap cahaya. Bayangan suatu
benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena terjadi pembiasan cahaya dari
suatu benda yang jatuh pada bagian bintik buta pede retina. Bayangan akan
nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda yang jatuh pada bagian bintik
kuning pada retina. Hal ini menunjukkan bahwa kejelasan mata dalam melihat
benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata
frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila
rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar