Sabtu, 07 November 2015

MENGETAHUI JARAK TITIK BUTA



Haniyaturrohmah
Intan Anugrah Rahayu
Intan Ismawati
Kelompok 16
T.IPA-BIOLOGI.C/VI


Abstrak
Titik buta adalah suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.
Posisi bintik buta mata kanan dan kiri berbeda. Pada jarak tertentu, benda terlihat dan pada jarak tertentu benda tidak terlihat. Ketika benda tidak terlihat pada jarak tertentu, hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh dibagian bintik buta pada retina yang cahayanya jatuh pada bagian yang tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka benda dapat terlihat.

Kata Kunci : mata, titik buta, saraf optik

1.      Pendahuluan
Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian ke retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda.
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian tersebut akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebalknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasa cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.

2.      Alat dan Bahan
-         Kertas ukuran 13 x 7 cm
-         Meteran
-         Spidol

3.      Cara Kerja
a.       Dibuat tanda tambah (+) dan tanda minus (-) masing-masing diameter 0,5 cm pada kertas. Diusahakan kedua tanda tersebut memiliki jarak 9 cm.
b.      Salah seorang teman memegang kertas sejauh 60 cm ke depan.
c.       Mata kiri ditutup dengan tangan kiri dan pusatkan pandangan mata kanan pada tanda (+).
d.      Kertas didekatkan secara perlahan sehingga perangkat percobaan mendekat ke wajah. diperhatikan kedua tanda masih tampak jelas.
e.       Ditarik lebih dekat lagi hingga pada jarak tertentu tanda mines (-) menjadi tidak tampak.
f.        Diukur jarak antara titik pandangan (mata) dengan perangkat percobaan dan catat.
g.       Diulangi percobaan yang sama dengan cara yang berbeda, mata kanan ditutup, sedangkan mata kiri berkonsentrasi memperhatikan tanda tanda mines (-).

4.      Hasil Pengamatan
No
Nama
Jarak tanda (-) pada mata kiri
Jarak tanda (+) pada mata kanan
(-) hilang
(-) muncul
(+) hilang
(+) muncul
1
A.Chandra
35,6
28 cm
38,3
29,6 cm
2
Purnama
31,6
26,6 cm
32,3
23,3 cm
3
Melisa
32,3
25 cm
31
22,6 cm
4
Sri Wahyuni
34
25,6 cm
33,3
24,3 cm
5
Nurul Afia
37,3
25,3 cm
35
27 cm

5.      Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa perlakuan yang terjadi pada ke-5 orang tersebut jaraknya sama akan tetapi menghasilkan jarak titik buta yang berbeda. Pada saat mata kiri dan memperhatikannya dengan mata kanan, rata-rata dari tanda (+) akan mulai menghilang pada jarak 26 cm dari jarak mata. Sedangkan pada saat mata kanan ditutup dan memperhatikannya dengan mata kiri, rata-rata tanda (-) akan mulai menghilang pada jarak 25 cm dari jarak mata.
Salah satu tanda yaitu (-) atau (+) menjadi hilang dari pandangan karena pada bintik buta mata yang tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut tepat di jalur keluar sehingga apabila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan tersebut jatuh tidak pada sel-sel yang peka terhadap cahaya. Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena terjadi pembiasan cahaya dari suatu benda yang jatuh pada bagian bintik buta pede retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda yang jatuh pada bagian bintik kuning pada retina. Hal ini menunjukkan bahwa kejelasan mata dalam melihat benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar